NEWS UPDATE
, Senin 05 Februari 2018 | 08:00 WIB
Membedah Mobil Lawas, Morris Mini Cooper Milik Mr. Bean


Siapa tidak kenal dengan Mr. Bean? Kiranya semua penikmat televisi pasti pernah mendengar karakter kocak yang diperankan oleh Rowan Atkinson tersebut. Namun kali ini kita tidak akan membicarakan tentang sosok Rowan Atkinson yang cerdas itu. Melainkan soal mobil ikonik yang sering muncul dalam film serial yang dibintanginya.

Mr. Bean, tokoh utama dalam sitkom tersebut memiliki satu unit mobil mungil berwarna hijau. Mobil tersebut biasa disebut dengan Morris Mini Cooper. Lebih tepatnya, mobil ini bernama lengkap Mini 1000 Mark III.

 


wordpress.com

 

British Leyland adalah produsen mobil keluaran 1976 ini. Perusahaan Inggris yang sebelumnya bernama British Motor Company dikenal luas lewat produk andalan mereka, yaitu Austin dan Morris. Meski berbeda, kedua model ini menggunakan desain serupa yang digagas oleh Sir Alec Issigonis dan kolega. 

Awalnya, Sir Alec Issigonis mengembangkan model ADO-15 yang tersemat pada mobil Austin/Morris Mini Mark I dan Mini Mark II. Pada perkembangannya, Mini 1000 Mark III mengusung model lebih baru, yakni ADO-20, pengembangan dari ADO-15.

Desainnya unik, mobil keluarga ini menggunakan konsep hatchback dengan dua pintu. Ukurannya mungil, memiliki dimensi panjang 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,3 meter saja. Dalam keadaan kosong, berat kendaraan ini mencapai 617 kg dan mampu memuat beban maksimal 315 kg.

Kabin penumpang cukup kecil, hanya selebar 1,1 meter, tetapi memiliki ruang kaki yang cukup lebar. Ruangan ini kira-kira cukup untuk menampung 5 orang penumpang, dengan proporsi 4 orang dewasa dan seorang anak. Di bagian belakang, bagasinya bisa digunakan untuk menaruh koper berukuran sedang, atau benda lain dengan dimensi kurang dari 1 x 0,5 x 0,4 meter.

Setiap pintu dilengkapi dengan tuas putar untuk mengatur jendela kaca, serta tempat sampah kecil di bagian dalamnya. Demi kenyamanan penumpang, setiap sisi jok belakang dipasangi bantalan untuk meletakkan siku.

Desain klasik tampak di bagian depan, tuas kemudi berdiameter besar dilengkapi dengan speedometer yang cukup aneh. Mengapa? Karena posisi speedometer ini berada di bagian tengah, bukan tepat di hadapan pengemudi. Aplikasi ini juga sempat dipakai pada Mini Cooper, versi terbaru dari rangkaian mobil Mini. Namun akhirnya diganti akibat membanjirnya komplain pengguna. Tentu saja, karena posisi tersebut dapat mengganggu konsentrasi pengemudi.

 


autoviva.com

 

Mobil dua pintu ini menggunakan sistem kemudinya adalah FWD  (Four Wheel Drive) dengan transmisi 4 percepatan. Menurut data dari Automobile Catalog, mobil hatchback ini mampu digeber hingga kecepatan maksimal 128 km/jam.

Kemampuan akselerasinya juga cukup mengagumkan.  Sanggup merangkak dari kecepatan dari 0 sampai berlari 100 km/jam hanya dalam waktu kurang dari 20 detik.  Tidak mengherankan, sebab sedan berbahan bakar bensin ini dibekali dengan mesin BMC Austin A-Series 998 cc dengan 4 silinder. Mesin ini pun cukup irit, hanya membutuhkan 7,8 liter untuk menempuh jarak 100 km.

City car Mini 1000 Mk III hadir dalam 3 varian, dua varian utama masing-masing menggunakan transmisi manual dan otomatis. Sedangkan satu varian lainnya adalah Mini 1000 Stripey LE yang mengadopsi tampilan sporty. Pada tahun yang sama, British Leyland juga merilis produk serupa di kelas lebih rendah, yaitu Mini 850.

Mobil klasik ini pantas dijadikan koleksi. Jangan hanya dipajang, sesekali juga harus dikendarai. Hati-hati, karena saat ini kondisi jalanan semakin ramai. Sungguh sayang jika mobil seunik ini tertabrak. Mengembalikan kondisinya pasti membutuhkan banyak biaya. Kalau tidak mau rugi besar, solusinya adalah bergabung dengan Asuransi Kendaraan ACA. Banyak keuntungan yang bisa diraih, terutama soal jaminan ganti rugi akibat musibah yang datang tidak terduga. 

(ovn)