Melihat Pentingnya Asuransi bagi Masa Depan Keuangan Anda
, Senin 15 Mei 2017 | 09:00 WIB


Membayar premi asuransi menambah beban keuangan. Ya, banyak orang berpendapat demikian. Tapi, pertanyaannya, apa memang benar begitu?

Seandainya kita dianugerahi kemampuan bisa melihat apa yang akan terjadi di kehidupan pada masa depan, pendapat di atas seratus persen benar. Sebab, kita bisa menghindarkan sesuatu yang buruk yang dapat menimpa.

Sayangnya, tak ada seorang pun yang dapat memprediksi musibah. Dan yang lebih mengesalkan, musibah sudah pasti akan mempengaruhi rencana keuangan kita, bahkan bisa memporak-porandakannya!

Itulah alasan kuat bagi kita untuk memiliki asuransi. Pada hakikatnya, kerugian yang diakibatkan oleh musibah tak perlu kita tanggung sendirian.

Risiko Anda yang Dilindungi Asuransi

Tak dapat dimungkiri, Indonesia masih belum bisa dikatakan terbebas dari ancaman keamanan. Terutama di kota-kota besar, tingkat kriminalitas masih tinggi. Tapi, sekalipun Indonesia disebut sebagai negara teraman di dunia, musibah tetap bisa datang tanpa kira-kira dan tanpa pandang bulu.

Sejumlah risiko mahal mengancam kita semua seperti kecelakaan di jalan, mengalami masalah kesehatan akut, tak bisa bekerja karena cacat permanen, kehilangan harta (karena pencurian, kebakaran, dan lain-lain), kecelakaan di tempat kerja atau di rumah, menjadi korban penipuan bisnis atau kartu kredit, dsb.

Tak terbayangkan betapa banyak risiko yang bisa menggoyang kondisi finansial kita. Risiko itu mengancam siapa pun kita, entah pebisnis, buruh, ketua RT, bahkan presiden sekalipun.

Perlindungan terhadap Risiko vs Premi Asuransi
Semakin besar risiko yang dipertanggungkan, semakin besar pula premi asuransi yang harus dibayar. Maka itu, jangan berpikir bahwa Anda bisa menjadi peserta asuransi mana saja, yang penting preminya termurah.

Jika Anda adalah tulang punggung keluarga, tentunya risiko hidup Anda lebih besar. Karena itulah kita tak bisa hanya “pokoknya sudah ikut asuransi” dengan membayar premi termurah. Yang lebih penting adalah ketepatan program asuransi itu dengan kebutuhan kita.

Misalnya Anda berusia 30 tahun, berkeluarga, dan membayar premi asuransi Rp 500.000 per bulan. Jika suatu ketika mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat permanen, Anda mungkin berharap dulunya menambah nominal premi karena saat ini hanya mendapat penggantian Rp 200.000.000 akibat kecelakaan itu.

Dengan membayar premi, misalnya, Rp 1.000.000 per bulan, Anda bisa mendapatkan penggantian hingga empat kali lipat. Bayangkan manfaatnya bagi Anda dan keluarga.

Contoh kasus kecelakaan di atas bukan rekayasa, melainkan nyata terjadi di kehidupan sekitar kita. Gara-gara pelit bayar premi, kemudian berujung gagalnya rencana membeli rumah atau kesulitan menyekolahkan anak.

Tak hanya soal kesehatan maupun nyawa. Risiko kehilangan harta benda juga banyak kasusnya. Saking pelit bayar premi, mobil hilang tidak ada yang ikut mengganti karena tidak ada asuransi. Alhasil, tekor untuk beli mobil lagi. Ini akan berbeda jika kita sudah mengikuti program asuransi.

Pelit premi datangnya dari mindset yang merasa asuransi itu hanya sekedar pengeluaran lebih yang dapat ‘dihemat’. Bahkan, tak jarang pula orang berasumsi, “bayar asuransi itu sama halnya dengan mengundang musibah itu sendiri.”

Apakah Asuransimu Sudah Cukup?

Dengan contoh-contoh kasus di atas, jangan lagi pelit premi. Atau mungkin sudah merasa cukup dengan terdaftar sebagai peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) kesehatan atau ketenagakerjaan?

Perusahaan tempat Anda bekerja pun barangkali sudah punya program asuransi karyawan. Program-program asuransi tersebut bisa jadi telah memberikan sejumlah proteksi, tapi terbatas dalam menyediakan keamanan finansial bagi Anda dan keluarga. Apalagi kondisi moneter Indonesia masih sangat dipengaruhi negara lain, sehingga harga-harga bahan pokok sering tak menentu.

Sudah saatnya Anda pertimbangkan kembali mengenai asuransi. Coba bikin simulasi seperti contoh kasus di atas. Seberapa besar risiko yang Anda miliki dan seberapa banyak Anda sanggup menanggung risiko tersebut sendirian?

Sudah saatnya Anda menanggalkan pikiran umum bahwa asuransi berarti membayar sesuatu yang tidak diperlukan. Salah besar jika Anda berpikir bahwa asuransi hanya menambah pengeluaran Anda.

Sebab, sekali lagi, kita semua menanggung risiko yang tak bisa kita prediksi kapan datangnya. Asuransi membantu meminimalkan risiko itu, sehingga masa depan keuangan Anda dan keluarga lebih terjamin. Yang diperlukan kemudian adalah mengatur pos-pos pengeluaran agar tak jebol.

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Daripada terbelit masalah keuangan setelah tertimpa musibah karena tak punya asuransi, lebih baik kita mencegah.

Sumber: duitpintar.com